Rabu, 05 September 2012

Cara men-sniffing password menggunakan WireShark Tugas KAMPUS LAGE!!!! Sharing dolo…. Karena ini hanya sebagai latihan atau pembelajaran, maka kita hanya melakukannya pada computer local saja. Jadi pertama-tama buka lah halaman web yang nantinya akan menjadi target sniffing kita. Sebagai contoh halaman admin blog UAD. http://blog.uad.ac.id/latif_ilkom/wp-admin . Isikan dahulu username dan password kita. Jangan di tekan LOGIN dulu 1 Buka program wireshark. 2 Pertama masuk pada Capture – Option atau menekan tombol Capture Interfaces 3 Kemudian akan muncul tampilan window Capture Interfaces. Pilih Option pada Ethernet yang terpakai / yang tersambung dengan jaringan dalam kasus ini, Option pada 802.11 b+g Wireless LAN 5 Pilih interface (network card) yang akan digunakan untuk mengcapture packet. Pilih salah satu yang benar. Dalam kasus ini saya menggunakan USB Wifi sebagai sambungan ke internet maka yang saya pilih adalah 802.11 b+g. Dan pastikan Capture packet in promecious dalam status ON. 6 Untuk menyimpan record yang tercapture, bisa mengaktifkan kolom File, pada bagian Capture File(s). Pilih tombol Start untuk memulai merecord packet data yang masuk 7 Pertama-tama mungkin blom ada record yang masuk. Kembali ke halaman admin blog uad, dan tekan lah tombol LOGIN nya. Maka akan ada packet yang terecord 8 Klik tombol stop ( Alt+E ) setelah anda merasa yakin bahwa ada password yang masuk selama anda menekan tombol start. Pasti akan ada banyak sekali packet data yang merecord. Dari sini kita mulai menganalisa packet tersebut. Karena yang kita butuhkan adalah men-sniffing password, maka pada kolom Filter kita ketikkan http untuk lebih memudahkan pengelompokan packet data. 9 Biasanya login packet terdapat kata login atau sejenisnya. Dalam kasus ini kita menemukan packet dengan informasi POST /latif_ilkom/wp-login.php HTTP/1.1 …. Klik kanan pada packet tersebut, pilih Follow TCP Stream 10 Maka akan muncul informasi tentang packet data yang kita pilih. Disini lah kita bisa menemukan username dan password dari halaman administrator blog uad. Biasanya ditanda dengan tulisan berwarna merah. 11 Jika kita bisa menganalisa packet tersebut satu per satu maka kita akan tau data yang kita cari. Dalam kasus ini terlihat bahwa username=latif_ilkom dengan password rahasia sudah kita temukan 12
Cara men-sniffing password menggunakan WireShark October 19th, 2009 by latif Leave a reply » Tugas KAMPUS LAGE!!!! Sharing dolo…. Karena ini hanya sebagai latihan atau pembelajaran, maka kita hanya melakukannya pada computer local saja. Jadi pertama-tama buka lah halaman web yang nantinya akan menjadi target sniffing kita. Sebagai contoh halaman admin blog UAD. http://blog.uad.ac.id/latif_ilkom/wp-admin . Isikan dahulu username dan password kita. Jangan di tekan LOGIN dulu Buka program wireshark. Pertama masuk pada Capture – Option atau menekan tombol Capture Interfaces Kemudian akan muncul tampilan window Capture Interfaces. Pilih Option pada Ethernet yang terpakai / yang tersambung dengan jaringan dalam kasus ini, Option pada 802.11 b+g Wireless LAN Pilih interface (network card) yang akan digunakan untuk mengcapture packet. Pilih salah satu yang benar. Dalam kasus ini saya menggunakan USB Wifi sebagai sambungan ke internet maka yang saya pilih adalah 802.11 b+g. Dan pastikan Capture packet in promecious dalam status ON. Untuk menyimpan record yang tercapture, bisa mengaktifkan kolom File, pada bagian Capture File(s). Pilih tombol Start untuk memulai merecord packet data yang masuk Pertama-tama mungkin blom ada record yang masuk. Kembali ke halaman admin blog uad, dan tekan lah tombol LOGIN nya. Maka akan ada packet yang terecord Klik tombol stop ( Alt+E ) setelah anda merasa yakin bahwa ada password yang masuk selama anda menekan tombol start. Pasti akan ada banyak sekali packet data yang merecord. Dari sini kita mulai menganalisa packet tersebut. Karena yang kita butuhkan adalah men-sniffing password, maka pada kolom Filter kita ketikkan http untuk lebih memudahkan pengelompokan packet data. Biasanya login packet terdapat kata login atau sejenisnya. Dalam kasus ini kita menemukan packet dengan informasi POST /latif_ilkom/wp-login.php HTTP/1.1 …. Klik kanan pada packet tersebut, pilih Follow TCP Stream Maka akan muncul informasi tentang packet data yang kita pilih. Disini lah kita bisa menemukan username dan password dari halaman administrator blog uad. Biasanya ditanda dengan tulisan berwarna merah. Jika kita bisa menganalisa packet tersebut satu per satu maka kita akan tau data yang kita cari. Dalam kasus ini terlihat bahwa username=latif_ilkom dengan password rahasia sudah kita temukan

reggae

Reggae adalah suatu aliran musik yang awalnya dikembangkan di Jamaika pada akhir era 60-an. Sekalipun kerap digunakan secara luas untuk menyebut hampir segala jenis musik Jamaika, istilah reggae lebih tepatnya merujuk pada gaya musik khusus yang muncul mengikuti perkembangan ska dan rocksteady. Reggae berbasis pada gaya ritmis yang bercirikan aksen pada off-beat atau sinkopasi, yang disebut sebagai skank. Pada umumnya reggae memiliki tempo lebih lambat daripada ska maupun rocksteady. Biasanya dalam reggae terdapat aksentuasi pada ketukan kedua dan keempat pada setiap bar, dengan gitar rhythm juga memberi penekanan pada ketukan ketiga; atau menahan kord pada ketukan kedua sampai ketukan keempat dimainkan. Utamanya "ketukan ketiga" tersebut, selain tempo dan permainan bassnya yang kompleks yang membedakan reggae dari rocksteady, meskipun rocksteady memadukan pembaruan-pembaruan tersebut secara terpisah. Reggae di Indonesia Beberapa nama yang terkenal dalam dunia musik Reggae dan sub-ragamnya Indonesia antara lain D'riie Ambazsador,Tony Q Rastafara, Souljah, Ras Muhamad, Joni Agung (Bali), New Rastafara,Songket Reggae (yogyakarta),Marasta (Yogyakarta),Mbah Surip (Mojokerto)dan Marapu (Yogyakarta/Waingapu Sumba NTT) Selain itu ada juga grup reggae Coconut Head yang berasal dari Medan. Band reggae ini termasuk band pertama yang menggunakan nama "Coconut Head" di seluruh dunia. Sekitar tahun 1986 musik Reggae mulai dikumandangkan di Indonesia, band tersebut adalah barbet comunity, Black Company sebuah band dengan genre Reggae, beberapa tahun kemudian muncul Asian Roots yang merupakan turunan dari band sebelumnya, kemudian ada Asian Force dan Abresso, Jamming. Kemudian muncul Band Cassavara''' dari (Jajarmaica, Wonosobo, Jawa Tengah)

Selasa, 04 September 2012

dessszz

pengaturan router menggunakam CLI Konfigurasi Dasar Router Menggunakan CLI Entri ini dipublikasikan pada Maret 21, 2012, dalam topik Tak Berkategori dan kaitkata CCNA, CISCO, Cisco IOS, CLI, Jaringan, Packet Tracer, Routing, Switching. Bookmark permalinknya. Tinggalkan Komentar Salah satu cara konfigurasi pada router cisco adalah menggunakan CLI (Command Line Interface). Kita harus belajar menghapal beberapa perintah yang cukup penting pada konfigurasi dasar router ini. Perintah-peritah harus diketikan pada terminal. Software yang menangani input/output dan pemerosesan perintah-perintah adalah Cisco IOS (Internetwork Operating System). Cisco IOS adalah sistem operasi berbasis teks yang digunakan pada perangkat switch dan router buatan Cisco. Perintah-perintah Cisco IOS dikelompokan menjadi beberapa mode yang disebut Exec mode. Secara umum ada dua mode utama, User Exec mode dan Privileged Exec mode. Pada Privileged Exec mode ini kita bisa masuk pada Global Configuration yang biasa digunakan untuk mengkonfigurasi IP pada tiap interface, Routing, Vlan dsb. Untuk lebih mendalam tentang CLI dan Cisco IOS bisa di browse di mbah Google:) Disini aku hanya akan memaparkan konfigurasinya saja berdasarkan Topologi yang sudah direncakan di atas. Setting IP pada PC1 : KONFIGURASI R1 Masuk Global Konfigurasi (Konfigurasi hostname, password privillage mode) Router>enable Router#configure terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#hostname R1 R1(config)#enable secret class Konfigurasi Line Console dan Line VTY R1(config)#line console 0 R1(config-line)#password cisco R1(config-line)#login R1(config-line)#exit R1(config)#line vty 0 4 R1(config-line)#password cisco R1(config-line)#login R1(config-line)#exit Konfigurasi IP Interface R1(config)#interface se0/0/0 R1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.252 R1(config-if)#clock rate 64000 R1(config-if)#no sh %LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to down R1(config-if)#exit R1(config)#interface fa0/0 R1(config-if)#ip address 192.168.2.254 255.255.255.0 R1(config-if)#no sh %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up R1(config-if)#exit Konfigurasi Routing RIP Versi 2 R1(config)#router rip R1(config-router)#version 2 R1(config-router)#network 192.168.1.0 R1(config-router)#network 192.168.2.0 Menyimpan Konfigurasi pada NVRAM R1#copy running-config startup-config Destination filename [startup-config]? Building configuration… [OK] *** Setting IP pada PC2 : KONFIGURASI R2 Masuk Konfigurasi Global Router>enable Router#configure terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#hostname R2 R2(config)#enable secret class R2(config)#line console 0 R2(config-line)#pass cisco R2(config-line)#login R2(config-line)#exit R2(config)#line vty 0 4 R2(config-line)#pass cisco R2(config-line)#login R2(config-line)#exit R2(config)#interface fa0/0 R2(config-if)#ip address 192.168.3.254 255.255.255.0 R2(config-if)#no shutdown R2(config-if)# %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up R2(config-if)#exit R2(config)#interface se0/0/1 R2(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.252 R2(config-if)#no sh R2(config-if)# %LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/1, changed state to up R2(config-if)# %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/0/1, changed state to up R2(config-if)#exit R2(config)#router rip R2(config-router)#version 2 R2(config-router)#network 192.168.3.0 R2(config-router)#network 192.168.1.0 R1#copy running-config startup-config Destination filename [startup-config]? Building configuration… [OK] *** PERIFIKASI KONFIGURASI 1. Tampilkan konfigurasi yang sedang berjalan pada tiap router dengan printah show running-config 2. Temukan hostname, password, ip address dan protokol routing pada router yang telah di konfigurasi 3. Ping PC2 dari Command Prompt PC1 4. Trace the network path atau mengecek jalur network dari PC1 ke PC2 (PC>tracert 192.168.3.3)

Konfigurasi Routing menggunakan CLI pada Packet Tracer

Konfigurasi Routing menggunakan CLI pada Packet Tracer - Konfigurasi Interface Fastethernet dan Serial Router>enable Router#config t Router(config)#interface fastethernet0/0 (sesuai dengan port "fa" yg terpasang di router dan terhubung ke PC) Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)#interface serial2/0 (sesuai dengan port dan router yang digunakan) Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#clock rate 64000 (sesuai dengan yang diinginkan) Router(config-if)#exit Router(config)# - Konfigurasi Routing Static Router(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.3.2 ("net_id tujuan" "subnet mask" "ip network terdekat dengan router asal menuju ke tujuan") - Konfigurasi Routing RIP version 1 Router(config)#router rip Router(config-router)#network 172.16.1.0 Router(config-router)#exit Router(config)# version 2 Router(config)#router rip Router(config-router)#version 2 Router(config-router)#network 172.17.1.0 Router(config-router)#exit Router(config)# - Konfigurasi Routing EIGRP Router(config)#router eigrp 1 (1 : autonomous system number) Router(config-router)#network 202.222.2.0 Router(config-router)#exit Router(config)# - Konfigurasi Routing OSPF Router(config)#router ospf 1 (1:process id) Router(config-router)#network 195.15.100.0 0.0.0.255 area 0 (wildcard-mask(0.0.0.255) : 255-x.255-x.255-x.255-x; x adalah subnet dari net_id tersebut) Router(config-router)#exit Router(config)# - Cara menghubungkan antara jaringan Static dengan jaringan RIP Router(config)#ip route Router(config)#router rip Router(config-router)#version 2 (jika perlu menggunakan RIPv2) Router(config-router)#network Router(config-router)#redistribute static Router(config-router)#exit Router(config)#show ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 kemudian tambahkan juga perintah terakhir di atas pada semua router di jaringan static. - Cara menghubungkan antara jaringan RIP, EIGRP dan OSPF Router(config)#router rip Router(config-router)#version 2 (jika perlu menggunakan RIPv2) Router(config-router)#network 172.16.1.0 Router(config-router)#redistribute eigrp metric 1 Router(config-router)#redistribute ospf metric 1 Router(config-router)#exit Router(config)# Router(config)#router eigrp 1 Router(config-router)#network 202.222.1.0 Router(config-router)#redistribute rip metric 10000 100 255 1 1500 Router(config-router)#redistribute ospf 1 metric 10000 100 255 1 1500 Router(config-router)#exit Router(config)# Router(config)#router ospf 1 Router(config-router)#network 195.15.100.0 0.0.0.255 area 0 Router(config-router)#redistribute rip Router(config-router)#redistribute eigrp 1 Router(config-router)#exit Router(config)#

setting or configuration router (CLI)

Konfigurasi Dasar Router Menggunakan CLI Entri ini dipublikasikan pada Maret 21, 2012, dalam topik Tak Berkategori dan kaitkata CCNA, CISCO, Cisco IOS, CLI, Jaringan, Packet Tracer, Routing, Switching. Bookmark permalinknya. Tinggalkan Komentar Salah satu cara konfigurasi pada router cisco adalah menggunakan CLI (Command Line Interface). Kita harus belajar menghapal beberapa perintah yang cukup penting pada konfigurasi dasar router ini. Perintah-peritah harus diketikan pada terminal. Software yang menangani input/output dan pemerosesan perintah-perintah adalah Cisco IOS (Internetwork Operating System). Cisco IOS adalah sistem operasi berbasis teks yang digunakan pada perangkat switch dan router buatan Cisco. Perintah-perintah Cisco IOS dikelompokan menjadi beberapa mode yang disebut Exec mode. Secara umum ada dua mode utama, User Exec mode dan Privileged Exec mode. Pada Privileged Exec mode ini kita bisa masuk pada Global Configuration yang biasa digunakan untuk mengkonfigurasi IP pada tiap interface, Routing, Vlan dsb. Untuk lebih mendalam tentang CLI dan Cisco IOS bisa di browse di mbah Google:) Disini aku hanya akan memaparkan konfigurasinya saja berdasarkan Topologi yang sudah direncakan di atas. Setting IP pada PC1 : KONFIGURASI R1 Masuk Global Konfigurasi (Konfigurasi hostname, password privillage mode) Router>enable Router#configure terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#hostname R1 R1(config)#enable secret class Konfigurasi Line Console dan Line VTY R1(config)#line console 0 R1(config-line)#password cisco R1(config-line)#login R1(config-line)#exit R1(config)#line vty 0 4 R1(config-line)#password cisco R1(config-line)#login R1(config-line)#exit Konfigurasi IP Interface R1(config)#interface se0/0/0 R1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.252 R1(config-if)#clock rate 64000 R1(config-if)#no sh %LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to down R1(config-if)#exit R1(config)#interface fa0/0 R1(config-if)#ip address 192.168.2.254 255.255.255.0 R1(config-if)#no sh %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up R1(config-if)#exit Konfigurasi Routing RIP Versi 2 R1(config)#router rip R1(config-router)#version 2 R1(config-router)#network 192.168.1.0 R1(config-router)#network 192.168.2.0 Menyimpan Konfigurasi pada NVRAM R1#copy running-config startup-config Destination filename [startup-config]? Building configuration… [OK] *** Setting IP pada PC2 : KONFIGURASI R2 Masuk Konfigurasi Global Router>enable Router#configure terminal Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Router(config)#hostname R2 R2(config)#enable secret class R2(config)#line console 0 R2(config-line)#pass cisco R2(config-line)#login R2(config-line)#exit R2(config)#line vty 0 4 R2(config-line)#pass cisco R2(config-line)#login R2(config-line)#exit R2(config)#interface fa0/0 R2(config-if)#ip address 192.168.3.254 255.255.255.0 R2(config-if)#no shutdown R2(config-if)# %LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up R2(config-if)#exit R2(config)#interface se0/0/1 R2(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.252 R2(config-if)#no sh R2(config-if)# %LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/1, changed state to up R2(config-if)# %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/0/1, changed state to up R2(config-if)#exit R2(config)#router rip R2(config-router)#version 2 R2(config-router)#network 192.168.3.0 R2(config-router)#network 192.168.1.0 R1#copy running-config startup-config Destination filename [startup-config]? Building configuration… [OK]

Minggu, 22 Juli 2012

Membuat Desain Sistem Keamanan Jaringan


1. Batasan Bisnis

Hal-hal yang menjadi batasan bisnis dalam pendesainan sistem keamanan jaringan adalah sebagai berikut:
  • Kondisi sistem keamanan jaringan yang sedang berjalan saat ini disuatu kantor/instansi yang terkait, sehingga perancang sistem keamanan diperlukan untuk membuat dokumentasi sistem keamanan jaringan tersebut.
  • Suatu kantor/instansi yang terkait memiliki rencana untuk mengembangkan dan meningkatkan sistem jaringan yang sedang berjalan, sehingga pengembang diminta untuk melakukan perancangan sistem keamanan jaringan. Dengan demikian dokumen desain tersebut dapat digunakan sebagai referensi untuk pengembangan dan peningkatan jaringan pada masa yang akan datang.

2. Biaya dan Sumber Daya
Biaya dalam perancangan sistem keamanan jaringan dapat dianggarkan. Dana dapat disediakan oleh suatu instansi yang terkait apabila ada proposal yang benar dan tepat.
Sumber daya yang dibutuhkan dalam perancangan sistem keamanan jaringan diperlukan kesiapan dan ketersediaan dalam bidang berikut ini:
  • Hardware : fasilitas perangkat keras yang diperlukan dalam sistem keamanan jaringan
  • Software : fasilitas perangkat lunak yang diperlukan untuk diinstal pada perangkat jaringan
  • Brainware : Sumber daya manusia yang akan mengoperasikan dan menggunakan sistem keamanan jaringan

3. Kebijakan Manajemen
Access Right
Pembagian hak akses yang ada sesuai dengan kebijakan dari pihak manajemen suatu instansi terkait adalah sebagai berikut:
  • Administrator : Bertanggung jawab penuh terhadap sistem jaringan serta memiliki full access untuk semua service yang ada pada sistem jaringan. Administrator juga memiliki akses untuk menambah atau mengurangi service dan account pada jaringan.
  • Pengguna : Memiliki hak akses ke setiap komputer masing-masing dan ke service yang ada di jaringan sesuai dengan yang telah ditentukan oleh administrator.
Email
Setiap pegawai yang ada di suatu instansi tersebut memiliki account untuk menggunakan layanan email yang tersedia di server LAN instansi tersebut. Yang berhak untuk menambah atau mengurangi account baru untuk penggunaan email adalah administrator. Sedangkan pengguna lainnya hanya boleh login menggunakan layanan email dengan menggunakan account yang telah diberikan. Namun meskipun administrator memiliki full access untuk semua services yang ada pada jaringan tersebut, administrator tidak berhak untuk menyalahgunakan account dari masing-masing pengguna untuk menggunakan layanan email.
File Server
File server yang disediakan di server dapat digunakan setiap pengguna jaringan yang ada di suatu instansi terkait. Setiap pengguna yang ingin memasuki file server harus menggunakan account masing-masing pengguna. Sementara file yang dapat disimpan pada file server merupakan file yang penting dan berguna serta yang digunakan untuk bekerja. Pada file server juga tersedia file yang dapat digunakan bersama dan untuk menggunakan folder ini telah disediakan account bersama. Sedangkan file pribadi hendaknya disimpan di komputer masing-masing pengguna. Hal ini dilakukan supaya penggunaan file server lebih efisien .
Akses Internet
Setiap pengguna komputer yang ada di suatu kantor/instansi yang terkait memiliki hak akses untuk terhubung ke internet. Komputer yang ada di setiap ruangan juga sudah diset agar dapat terhubung ke internet. Waktu yang ditentukan untuk terhubung ke internet adalah tidak terbatas. Hal ini dilakukan agar setiap pengguna dapat mengeksplorasi source yang ada di internet kapan saja pada saat dibutuhkan

4. Kebutuhan Sekuriti
Dalam sistem jaringan komputer yang terdiri dari banyak pengguna, diperlukan sekuriti baik untuk hardware, software, maupun pengguna. Berikut ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sekuriti yang diperlukan dalam sistem jaringan.
Tipe Sekuriti
Beberapa tipe sekuriti yang digunakan untuk keamanan dalam sistem jaringan di suatu instansi adalah sebagai berikut:
  • Untuk layanan email dan web service menggunakan jenis sekuriti SSL.
  • Untuk setiap password yang digunakan menggunakan jenis sekuriti MD5.
Kebutuhan Pengaksesan Data dari Luar
Pengguna dalam sistem jaringan terdiri dari 2 (dua) yaitu yang bersifat internal dan eksternal. Pengguna internal adalah pengguna yang berada di dalam LAN suatu instansi. Sedangkan pengguna eksternal adalah pengguna yang berada diluar suatu instansi yang butuh untuk meng-update data yang ada di dalam sistem jaringan suatu instansi yang terkait tersebut.
Kebutuhan Autentikasi
Setiap komputer yang digunakan oleh setiap pengguna diberi otentifikasi yaitu berupa penamaan hardware dan pemberian IP Address. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses manajemen setiap perangkat yang ada serta menghindari kebebasan pengguna mengganti perangkat yang telah diberikan dengan perangkat pengguna lainnya.
Kebutuhan Keamanan Host
Untuk menjaga keamanan setiap komputer pengguna, maka sebelum menggunakan komputer pengguna harus login terlebih dahulu. Sehingga penggunaan setiap komputer teratur dan terkontrol serta tidak sesuka hati setiap pengguna. Dimana tanpa menggunakan account yang telah ditentukan untuk setiap komputer, pengguna tidak dapat menggunakan komputer tersebut.

5. Kebutuhan Manajemen
Kebutuhan manajemen yang diperlukan untuk memanajemen sistem jaringan di suatu instansi adalah sebagai berikut:
Configuration Management
Digunakan untuk layanan inventory dan topology, manajemen perubahan, penamaan dan pengalamatan, manajemen asset dan kabel, serta proses backup.
  • Performance Management : Untuk mengukur performansi manajemen suatu jaringan seperti throughput, utilization, error rate dan respon time.
  • Fault Management : Untuk menentukan permasalahan yang terjadi pada jaringan, mendiagnosis jaringan, melakukan backup, serta untuk perbaikan atau perbaikan ulang.
  • Accounting Management : Untuk mengetahui Track utilisation of network resources, Granting and removal of network access, serta Licensing & billing
  • Security Management : Dapat digunakan untuk mengontrol pengaksesan jaringan dan untuk keperluan auditing.

6. Kebutuhan Aplikasi
Aplikasi
Pada server sistem jaringan suatu instansi, perlu disediakan sebuah server khusus untuk server aplikasi yaitu web server. Aplikasi yang dipakai bersama oleh seluruh pengguna komputer di suatu instansi ditempatkan pada web server. Dengan demikian semua pengguna yang ingin menggunakan aplikasi tersebut dapat mengaksesnya dari PC masing-masing apabila sudah terhubung ke server. Jenis aplikasi yang ditempatkan pada web server tersebut adalah aplikasi berbasis web. Semua aplikasi ini dapat diakses dalam lingkungan LAN suatu instansi tersebut.
Protokol
Protokol dalam sebuah jaringan komputer adalah kumpulan peraturan yang mendefenisikan bagaimana cara informasi ditransmisikan melalui jaringan. Ada empat macam protokol jaringan, yaitu IPX/SPX, TCP/IP, UDP dan Apple Talk. Protokol yang digunakan untuk desain jaringan ini adalah protokol yang paling luas penggunaannya, yaitu protokol TCP/IP. Alasan pemilihan protokol ini adalah karena protokol ini merupakan protokol transportasi yang paling fleksibel dan dapat digunakan pada area yang luas.
Pengguna
Jumlah pengguna yang akan menggunakan aplikasi yang disediakan dan protokol yang ditentukan adalah ±100 pengguna.
Penggunaan Aplikasi
Aplikasi yang tersedia dalam sistem jaringan suatu instansi dapat digunakan setiap saat baik dari web internal maupun dari web eksternal. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pengguna menggunakan aplikasi kapan saja dibutuhkan.

7. Karakteristik Trafik Jaringan
Karakteristik trafik jaringan yang baik menunjukkan sistem jaringan yang baik. Ciri karakteristik trafik jaringan yang baik adalah tidak pernah putus dan tidak terlalu tinggi karena hal ini menunjukkan trafik jaringan yang berat.
Karakteristik Trafik Load
Karakteristik traffic load jaringan yang baik adalah download lebih tinggi dari upload. Hal ini dianjurkan karena diasumsikan setiap pengguna internet lebih banyak men-download data daripada meng-upload data. Pada umumnya, perbandingan upload dan download adalah 1:3.
Tools
Tools yang digunakan untuk melakukan monitoring adalah PRTG (untuk sistem operasi windows, untuk sistem operasi linux dapat menggunakan MRTG). PRTG akan menghasilkan halaman HTML yang berisi gambar yang menyediakan visualisasi secara langsung mengenai keadaan trafik jaringan, dan dapat memonitor 50 atau lebih interface pada jaringan. Selain itu PRTG juga memungkinkan administrator jaringan untuk memonitor variabel SNMP sesuai dengan pilihannya.
Untuk dapat memonitor sebuah Router, Switch, server, workstation dan sebagainya, komponen yang harus ada yaitu agen SNMP. Pada jaringan LAN Kantor disuatu instansi, yang menjadi agen SNMP yaitu Switch, Router dan beberapa server. Pada perangkat-perangkat tersebut, jika belum memiliki agen SNMP sendiri, dapat diinstal SNMP v.3 sebagai agen SNMP-nya. Sedangkan pada perangkat yang berperan sebagai station yaitu server web, diinstal PRTG yang dapat melakukan pemantauan troughput, traffic uplink dan downlink, transmisi data dan kondisi server dengan mengumpulkan data-data mengenai hal-hal tersebut dari agen-agen SNMP yang terdapat pada jaringan LAN suatu instansi tersebut.

8. Kebutuhan Performansi
Performansi adalah salah satu unsur pokok yang perlu diperhatikan dalam sebuah sistem jaringan. Yang perlu diperhatikan dalam manajemen performasi adalah server, network, workstation, dan application.
Desain sistem untuk performasi yang lebih baik adalah sebagai berikut:
  • Lebih mengutamakan kecepatan CPU daripada kecepatan jaringan sehingga tidak menimbulkan efek kemacetan jaringan
  • Mengurangi jumlah paket untuk mengurangi overhead software.
  • Menambah jumlah bandwith untuk menghindari penundaan yang terlalu lama, meningkatkan kecepatan pemrosesan, serta mengurangi masalah kemacetan.
  • Untuk mengontrol timeout, jangan menset timeout terlalu lama atau terlalu cepat
  • Melakukan pencegahan lebih baik daripada perbaikan untuk menjaga kualitas yang baik baik hardware maupun software.
Response time
Sistem jaringan yang baik memiliki respon time yang cepat terhadap request ke suatu services di jaringan. Dimana setiap host yang mengakses jaringan dapat memperoleh services dari jaringan dengan cepat.
Accuracy
Keakuratan (accuracy) merupakan persentase dari penggunaan trafik yang secara benar di transmisikan pada sistem, yang berhubungan dengan trafik, termasuk error yang terjadi saat transmisi. Dalam hal ini keakuratan juga berhubungan dengan penggunaan aplikasi jaringan dan jaringan itu sendiri. Semakin banyak aplikasi jaringan yang digunakan maka akan semakin tinggi keakuratan dari trafik jaringan yang dibutuhkan agar tidak terjadi error saat transmisi data dari aplikasi jaringan tersebut.
Availability
Availability (ketersediaan) dalam jaringan merupakan jumlah waktu operasi jaringan yang tersedia, baik ketersediaan dari jumlah layanan kepada end user (pengguna) maupun kepada server. Jika delay pengiriman paket yang terjadi dalam suatu jaringan terlalu panjang walaupun waktu operasi dari jaringan dapat melayani, maka jaringan tetap saja secara virtual dikatakan tidak tersedia. Untuk performansi jaringan, ketersediaan (availabilty) layanan jaringan harus diperhatikan untuk menghindari gangguan dalam jaringan.
Penggunaan Jaringan Maksimum
Penggunaan jaringan maksimum merupakan persentase total kapasitas bandwidth dari segmen jaringan yang dapat digunakan sebelum suatu jaringan mengalami gangguan. Melakukan pembatasan pada penggunaan jaringan penting dilakukan untuk mencegah kerusakan atau gangguan pada jaringan, sehingga jaringan mengalami performansi yang baik.
  • Penggunaan maksimum jaringan dapat diukur dari hal-hal berikut:
  • Pengiriman paket yang ada (actual packets/sec) berbanding pengiriman paket maksimum ( vs max packets/sec)
  • Persentase dari penggunaan bandwidth yang ada berbanding jumlah bandwidth maksimum yang tersedia
  • Jumlah bandwidth nyata (Throughput) bps yang diterima berbanding dengan jumlah maksimum Throughput bps yang mungkin.
Throughput
Throughput adalah pengukuran dari kapasitas transmisi, yaitu jumlah dari data yang berhasil di transfer antar node per unit waktu (yang umumnya diukur berdasarkan detik). Throughput disebut juga bandwidth aktual yang terukur pada suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang men-download suatu file. Throughput dapat diukur dengan membandingkan keefektifan dari komputer yang sedang menjalankan program aplikasi yang banyak di-download dari internet.
Latency
Latency adalah waktu yang diperlukan untuk mentransmisikan sebuah frame hingga frame tersebut siap untuk ditransmisikan dari titik asal ke titik awal transmisi. Latency dapat mempengaruhi performansi suatu jaringan dalam hal transmisi data. Semakin tinggi latency proses pengiriman data akan semakin lambat, sebaliknya latency yang kecil akan mempercepat proses pengiriman data.